Monday, December 15, 2008

Musholla Kita Kotor:Kenyataan Menyakitkan


Awal bulan Desember 2008, saya menjadi panitia acara konvensi sebuah profesi di Batam. Dan sevagai panitia saya harus hadir pada saat sebelum pembukaan. Kebetulan hari ini saya harus melewati kesibukan cukup padat di kantor dan baru bisa hadir di Hotel berbintang 4 yang terletak di daerah Jodoh-Batam, tempat venue acara itu pada pukul 16.45 WIB. Itu berarti saya belum sempat menjalankan Sholat Ashar dan saya menyadari itu, sebelum berangkat saya niatkan untuk menjalankan sholat di hotel dimaksud.

Setelah sampai dihotel, saya menyapa beberapa teman panitia terlebih dahulu, dan kemudian saya pamit untuk menjalankan sholat. Saya bertanya kepada pegawai hotel dimana letak Musholanya, dan ternyata ada di lantai 2. Kemudian saya menuju Mushola, melepas sepatu, jam tangan, mematikan HP dan kemudian menuju tempat wudhu. Sampai ke tempat wudhu ternyata gabung dengan toilet, dan yang saya kaget tempat wudhunya ternyata hanya satu didalam toilet. Lebih kaget lagi, melihat kran dan pipanya berwarna coklat berkarat. Yang membuat saya mengerutkan dahi, setahu saya Hotel ini salah satu yang terbaik di Batam dengan fasilitas seperti toilet yang wangi, marmer, kran bagus, interior yang standar internasional dan kelengkapan lainnya. Melihat warna kran duntuk wudhu, tempat wudhu dan fasilitas wudhu, saya Cuma berfikir bahwa bagaimana mungkin ya didalam satu ruangan (toilet dan wudhu) terjadi perbedaan perlakuan. Kran dan pipa kok jayh dari estetika, dimana kran cuci tangan sangat indah, dudukan kloset juga bagus, dan semua yang ada indah kecuali disudut tempat wudhu.

Mungkin ini biasa bagi kita melihat tempat untuk ibadah dan fasilitasnya disebuah tempat umum adalah minim. Khususnya tempat ibadah untuk Agama Islam, selalu musholanya tidak indah (kalo tidak boleh disebut kumuh), ditempatkan di posisi yang tidak strategis, berbau karena dekat parkir, mukena umunya berbau, sajadahnya tidak bagus, tempat wudhu yang kotor juga dan segala permasalahan yang kita anggap biasa. Sepertinya pengelola memang hafal betul bahwa umat Islam itu kotor, tidak peduli dan memang begitulah Islam. Padahal Rasulullah mengajarkan Islam dengan kebersihan, keindahan dan kesucian, tetapi tidak satupun kita perbah mengangkat masalah ini karena kita juga tidak peduli.

Cobalah kita melihat fasilitas di sebuah Mall di Jakarta, Plaza Senayan, Mall kelas atas dengan semua yang ada. Musholla yang ada demikian direncanakan(bukan seperti yang lain yang membuat musholla disudut yang tidak terpakai), design yang setara dengan fasilotas lain di gedung, indah, nyaman dan mewah. Kenapa Plaza Senayan bisa tetapi 99,999% tempat umumnya tidak bisa ya, padahal kalau dipikir Plaza Senayan mungkin tidak perlu membuat Musholla sebagus itu orang juga akan datang.

Sikap ini yang perlu kita kritisi di umat Muslim, bagaimana memandang Islam dari perspektif keindahan apalagi dalam menghadap Alloh. Mungkin ada tempat umum lain seperti Plaza Senayan yang saya tidak tau, tetapi sangat banyak tempat yang seperti Hotel di Bintang 4 di Batam tersebut dan lebih banyak lagi tempat yang lebih parah. Kita harus mulai mencintai Islam sepenuh hati, kita harus peduli pada hal-hal ini, jangan anggap kecil keindahan terhadap sebuah ibadah, karena kita juga tidak mau diperjelek apabila itu menimpa kita. Kita tidak mau pasangan kita menemui kita di tempat pembuangan sampah dengan baju lusuh, kita maunya bertemu di restoran mewah dengan baju yang indah.

Tapi kenapa kita rela bertemu Alloh di Musholla kumuh, kotor, bau dan tidak indah serta berpakaian pas-pasan? Mungkin karena kita berfikir ”ah daripada nggak Sholat!”. Yok kita berubah dari kita sendiri, mulai Sholat dengan pakaian yang pantas agar Alloh mau memilih kita menjadi KekasihNYA, dan mulai darimkita juga mengkritisi sarana ibadah kita sehingga kita bisa bertemu Alloh ditempat yang indah. Kita mulai saat ini juga, mulai bersama-sama dari diri kita sendiri untuk peduli terhadap hal ini.

No comments: