Wednesday, February 11, 2009

Wanita yang lebih Hebat dari Wonder Woman


Aku bukan wonderwomanmu, yang bisa terus menahan rasa sakit....dst

Ini sebuah cerita yang lebih hebat dari lagunya Mulan jamel tentang Kesetiaan dan Ketidaksetiaan




Sepuluh hari yang lalu, Istriku menelpon aku yang sedang dalam posisi menunggu Meeting. Dia bercerita bahwa orang yang biasanya menolong kami setiap hari untuk mencuci baju dan menyetrika di rumah, Mbak Nani, akan pulang kampong ke Palembang, mengikuti suaminya. Dia berpamitan kepada istriku agar mengikhlaskan kepergiannya karena suaminya memaksa dia pindah ke Palembang. Dan dalam cerita istriku tersirat nada bahagia walaupun akan ditinggalkan orang yang setiap hari menolong kami.

Bahagia karena ternyata suaminya yang hanya seorang tukang telah sukses, hasil kerjanya dibelikan sawah dan sekarang dia melarang istrinya kerja rumah-kerumah, dan juga telah menyipakan rumah untuk masa depan anak istrinya. Aku kagum sekali, sebuah cerita sukses dari perjuangan para perantau, hidup yang keras dan berhasil mewujudkan mimpi. Kami juga diceritakan bahwa mereka akan membeli alat giling padi untuk masa depannya dan anaknya akan bersekolah di Palembang dengan status sebagai anak wiraswastawan. Sukses, sukses,sukses.

Rencananya mereka akan pergi 6 bulan lagi, karena harus menyipakan semuanya dan suaminya sudah duluan menyiapkan istana buat anak istrinya. Kami Cuma punya satu permintaan, tolonglah kami untuk mencari pengganti yang sebaik Mbak Nani. Dan permintaan kami diiyakan. Alhamdulillah, melihat orang yang kita pekerjakan sukses dan penggantipun juga dicarikan, sebuah nikmat Allah menghampiri kami kembali.

Seminggu yang lalu secara mendadak Mbak nani minta ijin 4 hari untuk ke Palembang, karena suaminya memanggil dan memaksa untuk melihat hasil karyanya. Dan itu dituruti, kamipun harus rela mengerjakan pekerjaannya sendiri (iyalah harus rela, kalo nggak siapa yang mau ngerjain), maka bernagkatlah Mbak nani dan berjanji hari Minggu akan balik dan langsung kerja, kami melarang karena tajut dia capek, lebih baik hari senin saja.

Satu dua hari berjalan, dan sampai pada hari Sabtu kami bepergian mengantarkan anak kami untuk show menari, ditengah jalan kami bertemu Mbak nani berjalan menuju rumah kami. Istriku langsung menelpon HPnya, dan ternyata benar Mbak Nani akan menuju rumah kami, dan akhirnya kita putuskan besok Minggu saja. Yang heran adalah kenapa hari Sabtu sudah pulang, secepat itukah naik kapal ke Palembang. Atau karena mungkin hidupnya sudah enak, suaminya membelikan tiket pesawat. Ya Alahamdulillah, semakin nikmat hidup ini melihat kebahagiaan melanda orang lain.

Ternyata kepulangan yang cepat itu juga membuat rencana Mbak Nani bertambah cepat juga, hari Rabu dia dan anaknya akan segera menyusul suaminya ke Palembang. Dan hari selasa akhirnya dia dan penggantinya langsung kerumah. Kami menego harga dan berkenalan, ya standart. Sambil juga aku mengucapkan salam buat keleuarga dan mendoakan dia semoga sukses, jangan balik ke Batam lagi karena sudah enak di Palembang. Semoga kita semua sukses dan tetap dalam perlindungan Alloh SWT.

Hari ini tadi, penggantinya dating kerumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah kami dan sambil mengakrabkan diri. Mbak Tina, begitu namanya. Ternyata dalam penjajagan keakraban itu, ada hal yang mengganjal dan akan diceritakan kepada kami tentang Mbak nani. Karena kemarin menurutnnya banyak hal yang tidak sesuai terhadap pembicaraan kami, bukan masalah gaji dan bukan masalah pekerjaan, tetapi masalah Mbak Nani.

Dia bercerita bahwa apa yang diceritakan Mbak nani adalah semuanya bohong. Cerita sebenarnya adalah, suaminya tidak pernah pergi ke Palembang. Sumaninya yang hanya seorang tukang, ternyata mengkhianati dia. Mempunya wanita simpanan lagi, dan ternyata wanita simpannya telah hamil 3 bulan, kemaren dating dengan marah2 ke Mbak nani, minta sepeda motor suaminya. Suaminya malah lari dan tidak bersedia bertanggung jawab walaupun Mbak Nani telah menyarankan untuk dinikahi saja.

Kami terhenyak mendengarnya, ternyata bukan kebahagiaan yang akan diterima, dia sedang mendapatkan cobaan dari Allah SWT. Rumahnya dijual Rp. 6 jt untuk modal pulang, dan semua gaji hasil bekerja dari rumah-kerumah dipegang suaminya untuk modal main gila sama wanita lain. Uang kiriman kakak iparnya untuk membelikan PS anaknya juga diembat suaminya untuk main pemermpuan. Masya Allah, begitu hebatkan si Mbak nani ini hingga harus mendapatkan cobaan seberat ini dari Allah SWT.

Yang menjadikan cerita ini berharga bagi aku adalah melihat kehebatan seorang wanita seperti Mbak nani. Dia mampu menyembunyikan masalah, menjaga kehormatan suaminya dan menyimpan dukanya dalam senyum. Luar biasa, seorang wanita kuta, lebih kuat dari Wonder Woman, Mulan Jamela saja bukan wonder woman, sehingga kalo Ahmad Dani membaca artikel ini mungkin dia akan buat lagu judulnya Mbak Nani.

Sebagian orang Salaf yang shalih berkata :"Barangsiapa yang mengadukan musibah yang menimpanya, seakan-akan dia mengadukan Rabb-nya". Orang-orang Salaf yang shalih dari umat kita pernah berkata. "Empat hal termasuk simpanan sorga, yaitu menyembunyikan musibah, menyembunyikan (merahasiakan) shadaqah, menyembunyikan kelebihan dan menyembunyikan sakit".

Selanjutnya perhatikan perkataan Ibnu Abdi Rabbah Al-Andalusy : "Asy-Syaibany pernah berkata.'Temanku pernah memberitahukan kepadaku seraya berkata.'Syuraih mendengar tatkala aku mengeluhkan kesedihanku kepada seorang teman. Maka dia memegang tanganku seraya berkata.'Wahai anak saudaraku, janganlah engkau mengeluh kepada selain Allah. Karena orang yang engkau keluhi itu tidak lepas dari kedudukannya sebagai teman atau lawan.

apa yang dilakukan oleh Mbak Nani bisa menginspirasikan kenyataan bahwa kekuatan wanita itu luar biasa dan ketabahnnya juga mengalahkan ketabahan wanita normal lainnya. Kita bisa menyitirsatu ayat: Tidakkah engkau mendengar perkataan seorang hamba yang shalih (Yusuf) :"Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku". Maka jadikanlah Allah sebagai tempatmu mengadu tatkala ada musibah yang menimpamu. Sesungguhnya Dia adalah penanggung jawab yang paling mulia dan yang paling dekat untuk dimintai do'a". [Al-Aqdud-Farid, 2/282]

Semoga Cerita ini bisa membawa hikmah kesabaran, keikhlasan dan ketabahan bagi kita semua. Orang seperti Mbak nani yang harus hidup dengan kerja dari rumah ke rumah mampu membuktikan ini dan kita yang lebih dari dia harus lebih mampu..

1 comment:

Unknown said...

Bagus banget cerita ini Dendy....seandainya semua Wanita memiliki hati dan ketabahan seperti Mbak Nani mungkin perceraian tidak banyak yah...;)

Two thumbs up.....selanjutnya apa kalian masih kontak dengan mbak Nani??